Gondang—Ratusan orang tua dan siswa kelas X memadati aula SMAN 1 Gondang pada Rabu, 27 Agustus 2025. Kehadiran mereka tak lain untuk mengikuti agenda penting sekolah, yaitu Sosialisasi Hasil Tes Diagnostik dan Penentuan Mata Pelajaran Pilihan untuk siswa di Fase F. Acara ini menjadi momentum krusial bagi siswa dalam menentukan arah akademik mereka di jenjang yang lebih tinggi.
Kepala SMAN 1 Gondang, Beti Marga Sulistyawati dalam sambutannya, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran para peserta. Beliau berharap agar acara ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya, baik bagi siswa maupun orang tua. “Mudah-mudahan acara hari ini bisa bermanfaat, sehingga putra-putri kita nantinya lulus dengan hasil yang memuaskan dan berhasil diterima di Perguruan Tinggi Negeri,” ujarnya penuh harap.
Beliau menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung keberhasilan anak. Dengan memahami hasil tes diagnostik, orang tua dapat mengetahui minat dan bakat anak secara lebih mendalam, yang merupakan kunci utama untuk menentukan keberhasilan di masa depan. Kolaborasi antara sekolah dan keluarga menjadi fondasi kuat dalam meraih cita-cita.
Sementara itu, Ketua Komite Sekolah Bapak Priyanto dalam sambutannya mengutip peribahasa Jawa, “wingko katon kencono” yang secara harfiah berarti “wingko terlihat seperti emas.” Beliau mengibaratkan bahwa sesuatu yang terlihat bagus di permukaan, belum tentu demikian isinya. Oleh karena itu, beliau berpesan agar orang tua dan sekolah terus berkolaborasi untuk memberikan pendidikan terbaik agar anak-anak tidak hanya “terlihat” baik, tapi memang sungguh-sungguh baik dan berhasil.
Selanjutnya, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Sugeng Tri Widodo, menyampaikan tujuan utama dari sosialisasi ini. Ia menjelaskan bahwa siswa kelas X saat ini berada di Fase E dan akan memasuki Fase F di kelas XI. Sosialisasi ini bertujuan agar baik siswa maupun orang tua memiliki pemahaman yang jelas mengenai pilihan mata pelajaran yang akan diambil di kelas berikutnya.
Bapak Sugeng juga mendorong siswa untuk tidak ragu berkonsultasi dengan guru Bimbingan Konseling (BK). Konsultasi ini penting untuk memastikan pilihan mata pelajaran yang diambil selaras dengan minat, bakat, dan rencana karir siswa di masa depan. Pilihan yang tepat akan sangat menentukan arah pembelajaran mereka.
Tak hanya dari sisi akademik, Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Hartono, turut memberikan pesan penting. Beliau mengingatkan seluruh siswa dan orang tua tentang tata tertib yang berlaku di sekolah. “Sekolah punya aturan yang sudah disepakati bersama, maka kami berharap anak-anak bisa mematuhi dan melakukan semua aturan yang ada,” tegasnya.
Pematuhan tata tertib ini menjadi salah satu pilar penting dalam membentuk karakter siswa yang disiplin dan bertanggung jawab. Selain itu, Hartono juga menyoroti implementasi “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat” yang harus dikontrol dan diterapkan oleh para siswa di lingkungan sekolah maupun di rumah.
Acara utama dimulai dengan pemaparan hasil tes diagnostik oleh tim dari lembaga psikologi Bina Asih Yogyakarta. Para peserta mendengarkan dengan seksama penjelasan yang diberikan, terutama mengenai profil minat, bakat, dan potensi akademik setiap siswa. Sesi ini sangat dinantikan karena menjadi dasar bagi siswa untuk membuat keputusan yang tepat.
Tim Bina Asih menjelaskan secara rinci bagaimana hasil tes ini dapat menjadi panduan dalam memilih mata pelajaran, yang pada akhirnya akan mempengaruhi jurusan kuliah dan karir di masa depan. Mereka menekankan bahwa tes ini bukan sekadar alat ukur, melainkan peta jalan yang membantu siswa mengenali diri mereka lebih baik.
Sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Orang tua dan siswa memanfaatkan kesempatan ini untuk bertanya langsung kepada narasumber, memastikan tidak ada lagi keraguan dalam membuat keputusan. Semua pihak tampak antusias dan bersemangat menyambut jenjang yang akan datang.
Dengan berakhirnya acara ini, SMAN 1 Gondang berharap para siswa kelas X dapat menentukan pilihan mata pelajaran yang paling sesuai dengan potensi diri mereka, sehingga kelak mereka mampu menggapai cita-cita dan menjadi generasi penerus yang berprestasi dan membanggakan.